Friday, October 28, 2011

MOTIVASI

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!

Friday, October 21, 2011

Belajar dari 7-UP

7-UP
tentu kamu mengenal 7up. merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat  menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".  awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. namun  sayangnya, usaha ini gagal. kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up. malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya. selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. gagal lagi. kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. produk ini pun gagal dan dia pun menyerah. beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. justru karena kita ga tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil. percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan ga datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! tetap semangat!

Thursday, October 20, 2011

Kenapa Bisnis Pemasaran Jaringan Lebih Unggul?

KEUNGGULAN BESAR bisnis pemasaran jaringan adalah Anda tetap bisa bekerja dan sekaligus  membangun bisnis  sendiri secara paruh waktu. Investasi dan resikonya juga jauh lebih  KECIL  serta  tersedia  pendidikan  dan  dukungan  yang  membimbing  Anda  meraih kesuksesan.  Selain itu,  sistem  pemasaran  jaringan  adalah  PIRAMIDA  TERBALIK sehingga puncak  sistemnya  terbuka  bagi  siapa  saja.  Tidak  seperti  sistem  korporat  tradisional  yang berbentuk  piramida,  yang  hanya  mengijinkan  satu orang  mencapai  puncak  perusahaan.” (Robert T. Kiyosaki, “Rich Dad's The Business School For People Who Like Helping People”)
Bisnis  network  marketing atau  pemasaran  jaringan  ternyata  memiliki  BANYAK  keunggulan besar. Bahkan penulis buku terkenal “Rich Dad Poor Dad”, Robert T. Kiyosaki, meruntuhkan prasangka  banyak  orang  selama  ini  yang  menganggap  bisnis  pemasaran  adalah  bisnis bersistem piramida yang hanya menguntungkan orang yang berada di puncak bisnis tersebut.
Dalam bukunya, “Rich Dad's The Business School For People Who Like Helping PeopleKiyosaki  justru  menyatakan  sistem  pemasaran  jaringan  adalah  piramida  terbalik.  Artinya, fokus  utama  bisnis  ini  adalah  membawa  makin  banyak  orang  di  kuadran  business  owner menuju puncak atau dengan kata lain puncak sistem terbuka bagi siapa saja.

Sebaliknya, sistem korporat tradisional yang selama ini kita kenal, justru adalah perusahaan dengan sistem piramida. Dalam bisnis tradisional ini, fokusnya adalah memiliki para karyawan (employee) dan orang yang bekerja sendiri (self-employee) untuk bekerja pada mereka. Dan sistem ini hanya mengijinkan satu orang saja mencapai puncak perusahaan. Sedangkan pada sistem pemasaran jaringan, yang menjadi salah satu kelebihannya adalah Andalah yang akan menciptakan aset. Yaitu, para pemilik bisnis itu sendiri (business owner). Yang lain bekerja di bawah Anda dan tugas mereka kemudian adalah menciptakan para  business owner lainnya bekerja di bawah mereka.

Karena  itu,  Kiyosaki  menganjurkan  kepada  semua  karyawannya  untuk  mempertimbangkan pemasaran jaringan sebagai bisnis paruh waktu mereka, sementara mereka juga bekerja pada bisnisnya secara purnawaktu.
Hal ini berarti bisnis pemasaran jaringan mengijinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya berada di dalam kuadran B (business owner), sekaligus juga berada di kuadran E (employee).





Kuadran B ini sering disebut-sebut Kiyosaki di seri buku-bukunya terdahulu sebagai kuadran yang bisa membawa orang menjadi ultrakaya.
Untuk menjadi orang yang ultrakaya, menurut Kiyosaki, seseorang harus terlebih dahulu berada di  kuadran  B  (business  owner)  dan  I  (investor).  Namun  biasanya  hanya  orang-orang  kaya sajalah yang bisa berada di kuadran I. Karena untuk memperoleh investasi terbaik dibutuhkan uang yang sangat banyak. Sedangkan untuk berada di kuadran B, seseorang harus memiliki modal yang besar, dasar karakter dan kecerdasan emosional yang sangat bagus.
Artinya  jika  seseorang  ingin  berpindah  dari  kuadran  E  menuju  kuadran  B,  maka  dia membutuhkan perubahan secara mental, emosional, fisik dan spiritual. Karena itulah, Kiyosaki menyatakan  mengapa  rancangan  pendidikan  sebuah  perusahaan  pemasaran  jaringan  lebih penting dibandingkan produk dan rancangan kompensasinya.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Kiyosaki terhadap pebisnis-pebisnis sukses, faktor karakter dan kecerdasan emosional adalah faktor utama kesuksesan mereka. Begitu mereka memiliki karakter sebagai orang sukses, maka kesuksesan bisnis datang dengan sendirinya. Karena itulah, Kiyosaki menyarankan orang untuk memasuki bisnis pemasaran jaringan yang menyediakan pendidikan yang bagus untuk mengembangkan kecerdasan emosional, sekaligus keahlian bisnis Anda.
Di samping itu, bisnis jaringan juga mendidik orang yang bergabung dengan mereka untuk menjadi  pemimpin.  Nilai  kepemimpinan  inilah  yang  dinilai  Kiyosaki  begitu  sangat  berharga dalam menjalankan sebuah bisnis. Namun selain itu juga, Anda akan didampingi mentor yang akan  selalu  membimbing  Anda,  sehingga  Anda  tidak  akan  pernah  merasa  sendirian  dalam menjalankan bisnis ini.

Berubahnya Aturan Dunia
Selain  kelebihan  pendidikan  pembangunan  karakter  dan  kecerdasan  emosional,  kelebihan lainnya  dari  bisnis  pemasaran  jaringan  ini  adalah  investasi  dan  resikonya  LEBIH  KECIL dibandingkan bisnis tradisional. Karena, seperti Kiyosaki saja harus menghadapi kegagalan dua kali  dan  kerugian  ratusan  ribu  dollar  sebelum  memperoleh  kesuksesan  seperti  sekarang.
Namun, Kiyosaki mengingatkan untuk BERHASIL di bisnis pemasaran jaringan ini, sebaiknya motivasi  utama  bergabung  dengan  bisnis  ini  adalah  untuk  membantu  diri  sendiri  sebagai ALASAN PERTAMA dan membantu orang lain sebagai ALASAN KEDUA.
Karena menurut Kiyosaki, kebanyakan orang bergabung hanya untuk mencari uang. Dan kalau mereka  tidak  mendapat  uang  dalam  beberapa  bulan  atau  tahun  pertama,  mereka  menjadi





patah semangat, berhenti dan sering kali menyebarkan kejelekan tentang industri pemasaran jaringan.
Kiyosaki juga menambahkan..

"keunggulan bisnis ini tidak diukur dengan seberapa banyak uang Anda peroleh, tetapi berapa banyak orang yang Anda bantu dan berapa banyak hidup orang yang Anda ubah. Karena memang ironinya, semakin banyak orang yang Anda bantu mengubah hidupnya, Anda semakin kaya."
Salah satu teori yang mendukung keunggulan bisnis pemasaran jaringan ini adalah HUKUM METCALF  yang  diciptakan  oleh  Robert  Metcalf,  pencipta  ethernet  (sebuah  sistem  dalam jaringan komputer). Hukum ini berbunyi:

Nilai ekonomis sebuah jaringan = Jumlah Pengguna²

Dalam  sebuah  perumpamaan  yang  sederhana,  jika  di  dunia  ini  terdapat  hanya  satu  buah telepon  maka  tidak  ada  nilai  ekonomis  pada  telepon  tersebut.  Namun  jika  ada  2  telepon, menurut  Hukum Metcalf  nilai  ekonomisnya menjadi pangkat  2. Dan bila  ada telepon ketiga, maka  nilai  ekonomis  jaringan  itu  sekarang  9.  Artinya,  nilai  ekonomis  sebuah  jaringan  naik menurut DERET UKUR, bukan deret hitung. Dan inilah yang menjadi kekuatan dan nilai bisnis jaringan.


Namun,  dari  semua  keunggulan  tersebut,  yang  paling  mengejutkan  adalah  prediksi diungkapkan oleh  Kiyosaki  dalam  bukunya “Rich  Dad's The Business School For  People Who  Like  Helping  People”.  Kiyosaki  memprediksikan  kemungkinan  kuat  pasar  saham Amerika Serikat akan kolaps, kalau tidak terjadi lebih cepat. Tahun 2010 merupakan tolok ukur, karena di tahun tersebut para generasi baby boomers akan mulai pensiun di Amerika. Ketika itu terjadi, kemungkinannya adalah pasar saham akan mulai mengempis.

Mengapa  pasar  saham  akan  mengalami  pengempisan?  Ledakan  pasar  saham  sejak  tahun 1990 hingga 2010 digerakan para  boomers yang membelanjakan uang mereka selama masa penghasilan puncak dan menaruh uang dalam pasar saham untuk pensiun. Pada tahun 2010, peningkatan  pesat  itu  kemungkinan  akan  berhenti.  Ini  artinya,  para  boomers tersebut  akan kehilangan  mimpi  mereka  terjamin  secara  finansial  selama  pensiun.  Sementara  itu  juga, dibutuhkan waktu sekitar 25 tahun untuk memulihkan pasar saham.





Kejatuhan  ini  pun  akan  segera  membawa  efek  snow  balls berupa  kebangkrutan  sehingga makin banyak orang takut diberhentikan dari pekerjaan mereka. Pada saat itulah, makin banyak orang yang sadar bahwa Era Industri telah BERLALU dan aturan dunia sudah BERUBAH untuk selama-lamanya.
Pada Era Industri, aturannya dalah Anda bekerja keras dan PERUSAHAAN serta pemerintah yang  akan  mengurus  Anda.  Sedangkan  pada  Era  Informasi,  aturannya  adalah  Anda  akan mendapatkan yang terbaik dengan mengurus diri sendiri. Maka mereka pun mencari peluang jaminan finansial pada bisnis jaringan.
Menurut  Kiyosaki,  sepanjang  sejarah,  kebangkrutan  mengikuti  semua  peningkatan  secara pesat. Hal ini bisa menjadi berita baik bagi sebagian orang sekaligus berita buruk bagi sebagian orang  lainnya.  Namun,  bagi  bisnis  pemasaran  jaringan,  dunia  adalah  wilayah  kita.  Jika  kita memiliki  bisnis  pemasaran  jaringan  internasional,  kebangkrutan  bisa  menjadi  berita  baik sebagaimana halnya dengan peningkatan pesat  ekonomi.  Itulah beberapa alasan,  mengapa Kiyosaki melihat MASA DEPAN industri pemasaran jaringan semakin cerah.

Kesimpulan: Mengapa bisnis pemasaran jaringan lebih unggul?
Sistem  bisnis  pemasaran  jaringan  adalah  PIRAMIDA  TERBALIK,  yang  puncaknya terbuka bagi siapa saja.
§     Bisnis pemasaran jaringan membuat orang berada pada kuadran B (business owner) -kuadran  tempat  orang-orang  ultrakaya-  sekaligus  juga  berada  pada  kuadran  E (employee).
§    Rancangan  pendidikan  pada  bisnis  pemasaran  jaringan  bagus  untuk  membangun  karakter dan kecerdasan emosional seseorang, sekaligus juga keahlian bisnis mereka.
§     Bisnis  pemasaran  jaringan  mendidik  orang  yang  bergabung  di  dalamnya  menjadi seorang pemimpin.
§    Anda  didampingi  mentor  yang  akan  selalu  membimbing  Anda,  sehingga  Anda  tidak akan pernah merasa sendirian dalam menjalankan bisnis ini.
§  Investasi dan resiko bisnis pemasaran jaringan LEBIH KECIL dibandingkan membangun bisnis korporat tradisional.
§   Semakin Anda membantu diri sendiri dan membantu orang lain dalam bisnis pemasaran jaringan, maka Anda akan semakin bertambah kaya.
§    Kekuatan dan nilai bisnis jaringan selaras dengan DERET UKUR dan hukum Metcalf : Nilai ekonomis sebuah jaringan = Jumlah Pengguna².
§    Era Industri sudah berlalu dan aturan dunia sudah berubah. Di Era Informasi ini, bagi bisnis pemasaran jaringan internasional, kebangkrutan bisa menjadi berita baik sebagaimana halnya peningkatan pesat ekonomi.

Friday, October 14, 2011

NANCY MATTHEWS EDISON

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah." sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."

Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya!

ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti...

Lelaki yang gelisah (Motivasi)

Dari pinggir kaca nako, di antara celah kain gorden, saya melihat lelaki itu mondarmandir di depan rumah. Matanya berkali-kali melihat ke rumah saya.Tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sesekali mengelap keringat di keningnya. Dada saya berdebar menyaksikannya. Apa maksud remaja yang bisa jadi umurnya tak jauh dengan anak sulung saya yang baru kelas 2 SMU itu? Melihat tingkah lakunya yang gelisah, tidakkah dia punya maksud buruk dengan keluarga saya? Mau merampok? Bukankah sekarang ini orang merampok tidak lagi mengenal waktu? Siang hari saat orang-orang lalu-lalang pun penodong bisa beraksi, seperti yang banyak diberitakan koran. Atau dia punya masalah dengan Yudi, anak saya? Kenakalan remaja saat ini tidak lagi enteng. Tawuran telah menjadikan puluhan remaja meninggal.

Saya berdoa semoga lamunan itu salah semua. Tapi mengingat peristiwa buruk itu bisa saja terjadi, saya mengunci seluruh pintu dan jendela rumah. Di rumah ini, pukul sepuluh pagi seperti ini,saya hanya seorang diri. Kang Yayan, suami saya, ke kantor. Yudi sekolah, Yuni yang sekolah sore pergi les Inggris, dan Bi Nia sudah seminggu tidak masuk. Jadi kalau lelaki yang selalu memperhatikan rumah saya itu menodong, saya bisa apa? Pintu pagar rumah memang terbuka. Siapa saja bisa masuk. Tapi mengapa anak muda itu tidak juga masuk? Tidakkah dia menunggu sampai tidak ada orang yang memergoki? Saya sedikit lega saat anak muda itu  berdiri di samping tiang telepon. Saya punya pikiran lain.

Mungkin dia sedang menunggu seseorang, pacarnya, temannya, adiknya, atau siapa saja yang janjian untuk bertemu di tiang telepon itu. Saya memang tidak mesti  berburuk sangka seperti tadi. Tapi dizaman ini, dengan peristiwa-peristiwa buruk,  tenggang rasa yang semakin menghilang, tidakkah rasa curiga lebih baik daripada lengah? Saya masih tidak beranjak dari persembunyian, di antara kain gorden, di samping kaca nako. Saya masih was-was karena anak muda itu sesekali masih melihat ke rumah.

Apa maksudnya?
Ah, bukankah banyak pertanyaan di dunia ini yang tidak ada jawabannya. Terlintas di pikiran saya untuk menelepon tetangga. Tapi saya takut jadi ramai. Bisa-bisa penduduk se-kompleks mendatangi anak muda itu. Iya kalau anak itu ditanya-tanya secara baik, coba kalau belum apa-apa ada yang memukul. Tiba-tiba anak muda itu membalikkan badan dan masuk ke halaman rumah. Debaran jantung saya mengencang kembali. Saya memang mengidap penyakit jantung. Tekad saya untuk menelepon tetangga sudah bulat, tapi kaki saya tidak bisa melangkah.

Apalagi begitu anak muda itu mendekat, saya ingat, saya pernah melihatnya dan punya pengalaman buruk dengannya. Tapi anak muda itu tidak lama di teras rumah. Dia hanya memasukkan sesuatu ke celah di atas pintu dan bergegas pergi. Saya masih belum bisa mengambil benda itu karena kaki saya masih lemas.

Saya pernah melihat anak muda yang gelisah itu di jembatan penyeberangan, entah seminggu atau duaminggu yang lalu. Saya pulang membeli bumbu kue waktu itu. Tiba-tiba di atas jembatan penyeberangan, saya ada yang menabrak, saya hampir jatuh. Si penabrak yang tidak lain adalah anak muda yang gelisah dan mondar-mandir di depan rumah itu, meminta maaf dan bergegas mendahului saya. Saya jengkel, apalagi begitu sampai di rumah saya tahu dompet yang disimpan di kantong plastik, disatukan dengan bumbu kue, telah raib.

Dan hari ini, lelaki yang gelisah dan si penabrak yang mencopet itu, mengembalikan dompet saya lewat celah di atas pintu. Setelah saya periksa, uang tiga ratus ribu lebih, cincin emas yang selalu saya simpan di dompet bila bepergian, dan suratsurat penting, tidak ada yang berkurang. Lama saya melihat dompet itu dan melamun. Seperti dalam dongeng. Seorang anak muda yang gelisah, yang siapa pun saya pikir akan mencurigainya, dalam situasi perekonomian yang morat-marit seperti ini, mengembalikan uang yang telah digenggamnya.

Bukankah itu ajaib, seperti dalam dongeng. Atau hidup ini memang tak lebih dari sebuah dongengan? Bersama dompet yang dimasukkan ke kantong plastik hitam itu saya menemukan surat yang dilipat tidak rapi. Saya baca surat yang berhari-hari kemudian tidak lepas dari pikiran dan hati saya itu.

Isinya seperti ini:
“Ibu yang baik, maafkan saya telah mengambil dompet Ibu. Tadinya saya mau mengembalikan dompet Ibu saja, tapi saya tidak punya tempat untuk mengadu, maka saya tulis surat ini, semoga Ibu mau membacanya. Sudah tiga bulan saya berhenti sekolah. Bapak saya di-PHK dan tidak mampu membayar uang SPP yang berbulan-bulan sudah nunggak, membeli alat-alat sekolah dan memberi ongkos.

Karena kemampuan keluarga yang minim itu saya berpikir tidak apa-apa saya sekolah sampai kelas 2 STM saja. Tapi yang membuat saya sakit hati, Bapak kemudian sering mabuk dan judi buntut yang beredar sembunyi-sembunyi itu. Adik saya yang tiga orang, semuanya keluar sekolah. Emak berjualan goreng-gorengan yang dititipkan di warung-warung. Adik-adik saya membantu mengantarkannya. Saya berjualan koran, membantu-bantu untuk beli beras.

Saya sadar, kalau keadaan seperti ini, saya harus berjuang lebih keras. Saya mau melakukannya. Dari pagi sampai malam saya bekerja. Tidak saja jualan koran, saya juga membantu nyuci piring di warung nasi dan kadang (sambil hiburan) saya ngamen. Tapi uang yang pas-pasan itu (Emak sering gagal belajar menabung dan saya maklum), masih juga diminta Bapak untuk memasang judi kupon gelap. Bilangnya nanti juga diganti kalau angka tebakannya tepat.

Selama ini belum pernah tebakan Bapak tepat. Lagi pula Emak yang taat beribadah itu tidak akan mau menerima uang dari hasil judi, saya yakin itu. Ketika Bapak semakin sering meminta uang kepada Emak, kadang sambil marah-marah dan memukul, saya tidak kuat untuk diam. Saya mengusir Bapak. Dan begitu Bapak memukul, saya membalasnya sampai Bapak terjatuh-jatuh. Emak memarahi saya sebagai anak laknat. Saya sakit hati. Saya bingung. Mesti bagaimana saya? Saat Emak sakit dan Bapak semakin menjadi dengan judi buntutnya, sakit hati saya semakin menggumpal, tapi saya tidak tahu sakit hati oleh siapa.  Hanya untuk membawa Emak ke dokter saja saya tidak sanggup. Bapak yang semakin sering tidur entah di mana, tidak perduli. Hampir saya memukulnya lagi. Di jalan, saat saya jualan koran, saya sering merasa punya dendam yang besar tapi tidak tahu dendam oleh siapa dan karena apa. Emak tidak bisa ke dokter. Tapi orang lain bisa dengan mobil mewah melenggang begitu saja di depan saya, sesekali bertelepon dengan handphone. Dan di seberang stopan itu, di warung jajan bertingkat, orang-orang mengeluarkan ratusan ribu untuk sekali makan. Maka tekad saya, Emak harus ke dokter. Karena dari jualan koran tidak cukup, saya merencanakan untuk mencopet.

Berhari-hari saya mengikuti bus kota, tapi saya tidak pernah berani menggerayangi saku orang. Keringat dingin malah membasahi baju. Saya gagal jadi pencopet. Dan begitu saya melihat orang-orang belanja di toko, saya melihat Ibu memasukkan dompet ke kantong plastik. Maka saya ikuti Ibu. Di atas jembatan penyeberangan, saya pura-pura menabrak Ibu dan cepat mengambil dompet. Saya gembira ketika mendapatkan uang 300 ribu lebih. Saya segera mendatangi Emak dan mengajaknya ke dokter.

Tapi Ibu, Emak malah menatap saya tajam. Dia menanyakan, dari mana saya dapat uang. Saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu tabungan saya, atau meminjam dari teman. Tapi saya tidak bisa berbohong. Saya mengatakan sejujurnya, Emak mengalihkan pandangannya begitu saya selesai bercerita.

Di pipi keriputnya mengalir butir-butir air. Emak menangis. Ibu, tidak pernah saya merasakan kebingungan seperti ini. Saya ingin berteriak. Sekeras-kerasnya. Sepuas-puasnya. Dengan uang 300 ribu lebih sebenarnya saya bisa makan-makan, mabuk, hura-hura. Tidak apa saya jadi pencuri. Tidak perduli dengan Ibu, dengan orang-orang yang kehilangan. Karena orang-orang pun tidak perduli kepada saya.

Tapi saya tidak bisa melakukannya. Saya harus mengembalikan dompet Ibu. Maaf.” Surat tanpa tanda tangan itu berulang kali saya baca. Berhari-hari saya mencari-cari anak muda yang bingung dan gelisah itu. Di setiap stopan tempat puluhan anak-anak berdagang dan mengamen. Dalam bus-bus kota. Di taman-taman. Tapi anak muda itu tidak pernah kelihatan lagi. Siapapun yang berada di stopan, tidak mengenal anak muda itu ketika saya menanyakannya.

Lelah mencari, di bawah pohon rindang, saya membaca dan membaca lagi surat dari pencopet itu. Surat sederhana itu membuat saya tidak tenang. Ada sesuatu yang mempengaruhi pikiran dan perasaan saya. Saya tidak lagi silau dengan segala kemewahan. Ketika Kang Yayan membawa hadiah-hadiah istimewa sepulang kunjungannya ke luar kota, saya tidak segembira biasanya.Saya malah mengusulkan oleh-oleh yang biasa saja. Kang Yayan dan kedua anak saya mungkin aneh dengan sikap saya akhir-akhir ini.

Tapi mau bagaimana, hati saya tidak bisa lagi menikmati kemewahan. Tidak ada lagi keinginan saya untuk makan di tempat-tempat yang harganya ratusan ribu sekali makan, baju-baju merk terkenal seharga jutaan, dan sebagainya. Saya menolaknya meski Kang Yayan bilang tidak apa sekali-sekali. Saat saya ulang tahun, Kang Yayan menawarkan untuk merayakan di mana saja. Tapi saya ingin memasak di rumah, membuat makanan, dengan tangan saya sendiri.

Dan siangnya, dengan dibantu Bi Nia, lebih seratus bungkus nasi saya bikin. Diantar Kang Yayan dan kedua anak saya, nasi-nasi bungkus dibagikan kepada para pengemis, para pedagang asongan dan pengamen yang banyak di setiap stopan. Di stopan terakhir yang kami kunjungi, saya mengajak Kang Yayan dan kedua anak saya untuk makan bersama. Diam-diam air mata mengalir di mata saya.

Yuni menghampiri saya dan bilang, “Mama, saya bangga jadi anak Mama.” Dan saya ingin menjadi Mama bagi ribuan anak-anak lainnya.

Friday, October 7, 2011

21 Obat Tradisional Dilarang Dikonsumsi

Jakarta, (Analisa). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan peringatan agar masyarakat tak mengonsumsi 21 obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat (BKO) karena dapat membahayakan kesehatan.
"Berdasarkan hasil pengawasan BPOM sampai dengan Juli 2011, ditemukan 21 obat tradisional mengandung BKO, 20 di antaranya merupakan obat tradisional tidak terdaftar atau ilegal," kata Kepala BPOM Kustantinah di Jakarta, Kamis.

Obat tradisional yang ditemukan mengandung BKO itu adalah Poten-Zhi kapsul TR042337421 produksi/diimpor PT Daxen Indonesia, Bogor; Asam Urat Nyeri Tulang Cap Gunung Krakatau Serbuk dari Citra Herbindo Utama, Jakarta; Buah Naga Kapsul dari Lebah Makasar; Dewa Dewi Kapsul dari PJ Kurnia, Jateng; Jamu Cap Putri Sakti Penyehat Badan dari CV Putri Sakti Husada, Jawa Timur dan Jamu Tradisional Jawa Asli Cap Putri Sakti dari CV Putri Sakti Husada, Jawa Timur.

Selain itu, juga Kapsul Telat Bulan (Tiauw Keng Poo Sae) dari Tabib Jaya Sakti, Jateng; Kuat Tahan Lama Surabaya Madura Serbuk dari PJ. Racikan Madura; Lebah Mutiara Asam Urat Kapsul dari Perusahaan Jamu Tradisional Solo; Lebah Mutiara Gatal-Gatal Kapsul dari Perusahaan Jamu Tradisional Solo; Linu Rat Kapsul dari PJ Sido Mekar; MD dan SM Obat Asam Urat Nyeri Tulang/Sendi Cicunguya Kapsul dari PJ Ramuan Dayak dan Obat Kuat dan Tahan Lama Powerman kapsul dari Indo Alam Perkasa, Denpasar.

Juga dilarang dikonsumsi Obat Kuat dan Tahan Lama X Kapsul dari PJ Husodo Jaya; Pil Anti Sakit Gigi Plus Pak Tani tablet dari Sari Tani Jateng; Prima Setia kapsul dari CV Manshuba Indo Herba, Jakarta; Scorpion kapsul dari PJ Sinar Makmur, Madura; Spider kapsul dari PJ Sinar Makmur, Madura; Tangkur Cobra Laut kapsul dari PJ Bima Perkasa; Tiger Fit Asam Urat Flu Tulang Kapsul dari Akar Tiongkok Indonesia dan Power Up kapsul dari Tibet Sheng Yang Bioengineering Ltd/PT Woo Tekh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari temuan obat tradisional mengandung BKO, BPOM dan pihak berwajib melakukan penarikan produk dari peredaran dan pemusnahan produk serta pencabutan nomor registrasi untuk yang telah terdaftar.

"Selanjutnya kepada siapa pun diperingatkan untuk tidak melakukan produksi dan/atau mengedarkan obat tradisional mengandung BKO karena hal tersebut melanggar hukum," ujar Kustantinah.

Selain itu, karena temuan itu merupakan tindak pidana, juga dilakukan penegakan hukum dengan membawa kasus itu ke pengadilan.

Dalam lima tahun terakhir, BPOM berkoordinasi dengan pihak berwajib mengajukan 114 kasus terkait peredaran obat ilegal namun putusan pengadilan paling tinggi enam bulan dan denda Rp500 ribu-Rp1,5juta dinilai belum menimbulkan efek jera bagi pelaku tindak pidana di bidang obat dan makanan. (Ant)

SUMBER : http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/07/16122/21_obat_tradisional_dilarang_dikonsumsi/#.To0cy3LO2ck

Hasil Penelitian Kepemimpinan Gereja

10 Dimensi Kualitas Kepemimpinan yang Berdasarkan Relasi BRC melakukan survei terhadap 1.053 pimpinan gereja di Indonesia, dan berikut adala...