Fokus pada Kebutuhan Emosional: Terkadang, kehadiran dan kesediaanmu untuk mendengarkan tanpa menghakimi jauh lebih penting daripada kata-kata. Biarkan mereka merasakan bahwa mereka tidak sendirian.
Tawarkan Pengalihan Perhatian yang Positif: Jika mereka merasa bosan atau jenuh, tawarkan untuk membacakan buku, menonton film ringan bersama (jika memungkinkan), atau sekadar mengobrol tentang hal-hal di luar penyakit mereka.Hormati Privasi dan Batasan: Jangan memaksakan pertanyaan pribadi atau tentang detail penyakit yang mungkin tidak ingin mereka bagikan. Perhatikan isyarat verbal dan nonverbal mereka. Jika mereka terlihat lelah atau tidak nyaman, segera akhiri kunjunganmu.
Bawa Sedikit Keceriaan (dengan bijak): Cerita lucu atau berita baik (yang relevan dan tidak menyinggung) bisa membantu mencairkan suasana. Namun, tetap peka terhadap kondisi emosional mereka.
Pertimbangkan Kebutuhan Keluarga atau Perawat: Tanyakan kepada keluarga atau orang yang merawat apakah ada bantuan lain yang mereka butuhkan. Terkadang, dukungan kepada mereka sama pentingnya.
Jangan Memberikan Saran Medis: Hindari memberikan saran pengobatan atau diagnosis apa pun kecuali kamu adalah seorang profesional medis yang merawat mereka. Cukup dengarkan dan berikan dukungan emosional.
Jaga Durasi Kunjungan: Meskipun kamu ingin memberikan dukungan, kunjungan yang terlalu lama bisa melelahkan bagi orang yang sakit. Perhatikan kondisi mereka dan jangan ragu untuk mengakhiri kunjungan setelah dirasa cukup.
Perhatikan Kondisi Lingkungan: Jika kamu berkunjung ke rumah, perhatikan kebersihan dan kerapihan. Jika di rumah sakit, hindari menyentuh peralatan medis atau area steril tanpa izin.
Tawarkan untuk Mendoakan: Jika kamu dan orang yang sakit memiliki keyakinan yang sama, tawarkan untuk mendoakan kesembuhan mereka. Ini bisa memberikan kekuatan spiritual dan emosional.
Setelah Kunjungan: Tetaplah terhubung melalui pesan singkat atau telepon untuk menunjukkan bahwa kamu masih peduli dan memikirkan mereka.
Intinya adalah untuk menjadi hadir, penuh perhatian, dan menghormati kebutuhan serta kondisi orang yang sedang sakit. Kehadiranmu yang tulus seringkali menjadi obat tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar